Open Source, sering sekali kita mendengar kata ini, sebenarnya apa sih open source itu ? untuk apa dibuat ? Siapa pembuatnya ? Dan bagaimana open source itu ?. Bagi sebagian orang terkadang masih belum mengerti apa sebenarnya open source itu, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki background IT, tentu akan keliru dalam mengartikan apa itu open source.

Istilah open source, diperkenalkan oleh Richard Matthew Stallman (beliau lahir 16 maret 1953 di mahattan, Amerika). Awalnya beliau membuat sebuah project dengan nama GNU Project, yang mana dalam project ini beliau mencoba membuat sebuah Operating System mirip UNIX, lengkap dan bebas. Sebagai kelanjutan dari GNU project, tahun 1989 beliau membuat sebuah lisensi turunan Copyright, yang dinamakan dengan Copyleft. Dalam Copyleft terdapat empat unsur dasar yaitu , bebas menjalankan program, bebas mempelajari dan mengadaptasi program sesuai kebutuhan, bebas medistribusikan ulang, dan bebas meningkatkan program dan mendistribusikanya. Copyleft diharapkan bisa memberikan kebebasan bagi setiap orang untuk mengembangkan, mendistribusikan, mengubah dan meningkatkan kemampuan software tanpa harus berurusan dengan lisensi.


Banyak orang awam yang menyamakan Open Source dengan freeware (Software gratis). Padahal keduanya sangat berbeda. Open Source adalah sebuah software yang source code-nya, dipublikasikan secara bebas kepada khalayak umum dibawah lisensi GPL, yang mana setiap orang bebas untuk mengembangkan, mengubah, memanipulasi dan mepublikasikan ulang source code tersebut tanpa perlu berurusan dengan masalah hak cipta, dengan kode etik tertentu. Lawan dari Open Source adalah Close Source, yaitu sebuah software yang source code-nya tidak dipublikasikan kepada khalayak umum. Sedangkan Freeware adalah sebuah software yang disebarluaskan dalam bentuk binary (hasil compile), dan untuk memakainya tidak dipungut biaya apapun atau gratis. Lawan dari Freeware adalah Shareware, yang mana untuk memakai software tersebut dikenakan sejumlah biaya untuk membayar developernya. Sehingga sebuah Freeware dan Shareware bisa menjadi Open Source atau Close Source.


Yang akan penulis ulas di sini adalah sebuah Freeware yang Open Source, atau lebih dikenal dengan sebuat Free Open Source Software (FOSS). Kebanyakan orang menyingkat Free Open Source Software dengan Open Source saja. Oleh sebab itu, dalam tulisan ini software Open Source yang dimaksud adalah Free Open Source Software.


Kelebihan dari FOSS, selain karena free tentu saja karena sifatnya yang open . Sifatnya yang free memberikan kebebasan bagi siapa saja untuk memakai tanpa perlu membayar, ditambah dengan sifat open, yang mana memberikan keleluasaan bagi siapapun dan dimanapun, baik itu programmer tingkat tinggi maupun newbie, untuk memberikan konstribusinya secara bebas, bagi perkembangan software tersebut. Tentu saja untuk ikut serta dalam melakukan pengembangan sebuah FOSS terdapat kode etik yang harus dipatuhi.


Kelebihan dari FOSS tersebut, bukan berarti tanpa kelemahan. Karena FOSS bisa dikembangkan oleh siapa saja, maka untuk melakukan control versi sebuah source code akan menjadi lebih sulit. Hal terburuk yang bisa saja terjadi karena masalah ini adalah jika seandainya source code yang sejatinya digunakan untuk tujuan yang bermanfaat, diubah oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentinganya sendiri, sehingga menimbulkan kerugian jika dipakai oleh orang lain. Salah satu contohnya adalah kasus seorang hacker yang menambahkan sebuah script Trojan pada installer Joomla, yang mana script tersebut akan mengirimkan cookie kepada sang hacker melalui layanan e-mail jika diinstall pada sebuah komputer, dengan cara ini sang hacker bisa mencuri data-data pribadi korban. Tidak adanya garansi maupun dukungan teknis mengenai kualitas dari software yang dihasilkan juga merupakan masalah dalam FOSS. Ketersediaan dana yang terbatas bagi para developernya menjadi masalah yang paling serius, karena bisa menghambat pertumbuhan FOSS. Hal ini disebabkan karena sebagian besar developer software FOSS adalah para pihak swasta yang melakukan developing software dengan dana mereka sendiri, sedangkan saat software tersebut dilaunching tidak sepeser pun uang yang didapat dari para user atas hasil jerih payah mereka. Dalam keadaan seperti ini bantuan dari para donatur sangat diharapkan, agar perkembangan software tersebut dapat terus dilanjutkan.

Banyak orang saat ini memilih software FOSS sebagai landasan untuk software yang mereka pakai (user) atau yang mereka buat (developer), tapi tidak sedikit pula yang tetap bertahan pada software Propietary. Alasan developer memilih FOSS karena sifatnya yang open, yang memberikan sebuah nilai filosofi tersendiri. Bagi mereka, source code adalah sebuah kode matematika, dan tidak seharusnya matematika tersebut ditutup-tutupi, tetapi harus disebarluaskan agar setiap orang bisa memakai dan mengembangkan secara bebas untuk kepentingan bersama. Ini dilakukan demi kebaikan source code itu sendiri, karena dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja untuk turut serta pengembangan, tentu akan membuat source code tersebut menjadi lebih baik dalam waktu yang relative lebih cepat, karena ditangani oleh banyak orang. Selain itu, open source juga memberikan konstribusi untuk memompa kreativitas semua orang, sehingga memiliki andil dalam bidang edukasi. Sedangkan bagi developer yang menolak FOSS, mereka beralasan untuk menghormati para pembuat source code tersebut. Sehingga hasil jerih payah mereka tidak dipakai orang seenaknya tanpa memberikan imbalan sepeser pun, bagi orang yang telah bersusah payah membuatnya. Dengan demikian Open Source bisa dikatakan tidak menghargai hasil kerja keras para developer. Lain halnya dengan para user, mereka yang memakai software FOSS, lebih tertarik pada sifatnya yang free, sehingga tidak perlu megeluarkan dana untuk memakainya. Selain itu juga membebaskan mereka dari jerat hukum karena masalah lisensi. Sedangkan alasan mereka yang lebih senang membeli software proprietary, karena beranggapan bahwa software proprietary memiliki dukungan after sale yang bagus, user friendly, mudah dipakai, kualitasnya terjamin, lengkap, dan mampu menjawab semua kebutuhan mulai dari komputer desktop, server, sampai tingkat enterprise sehingga memberikan kemudahan bagi para pemakainya saat menemui masalah dengan software tersebut.


Terlepas dari masalah perbedaan sudut pandang yang penulis kemukaan diatas, saat ini open source telah dan berkembang pesat dan berhasil menjawab hampir seluruhnya tantangan kebutuhan para penggunanya. Linux misalnya, dahulu merupakan sebuah OS yang ditakuti oleh para user awam karena tampilanya text base, sulit dioperasikan dan hanya cocok untuk komputer server. Sekarang hampir seluruh kebutuhan komputasi, mulai desktop, server sampai tingkat enterprise bisa ditangani. Saat ini Linux datang dengan tampilan yang lebih memukau dan user friendly, serta kebutuhan resource yang lebih hemat. Sebagai bukti, Project Berryl yang menjadi andalan dalam GUI Linux, berhasil mengalahkan tampilan aero Windows Vista, baik dari sisi resource maupun keindahan tampilanya. Blender menjadi solusi 3D animation, yang mencoba menggulingkan pasar 3DS Max. Gimp yang menantang Photoshop, OpenOffice.org yang membabat dominasi Microsoft Office, dan Java yang menjadi bahasa pemrograman terlaris di dunia, mengalahkan C#.Net. kesemuanya itu merupakan bukti keberhasilan Open Source. Dengan perkembangan kemampuan yang sepeti itu, tidak ada alasan untuk tidak mencoba dan belajar software Open Source.

Berryl

Aero

Di Indonesia banyak sekali lembaga baik milik pemerintah maupun swasta yang turut serta memajukan semangat open source. Mulai dari munculnya komunitas-komunitas open source sampai diadakanya seminar dan workshop mengenai open source. Seminar dan workshop itu pun bermacam-macam, mulai dari sekedar pelatihan, pengenalan dan migrasi, sampai bagian rumit yang membutuhkan keahlian khusus untuk memahami hal tersebut (setting jaringan misalnya). Selain itu sosialisasi masalah open source mulai digencar-gencarkan dimana-mana, foto-foto penguin (logo Linux) dan setan merah (logo FreeBSD) terpasang disetiap sudut jalan, banyak tokoh-tokoh pendukung FOSS di Indonesia, seperti bapak Onno W. Purbo, juga mengadakan seminar dan workshop di sekolah-sekolah dan kampus-kampus secara gratis. Pemerintah sendiri saat ini sudah mengembangkan sebuah distro yang digunakan untuk memajukan Open Source di Indonesia. Distro tersebut adalah IGOS nusantara, dengan semboyan Indonesia Go Open Source.


Namun terdapat hal yang perlu disayangkan, perjuangan mereka yang memajukan FOSS dengan tujuan memajukan pendidikan dan kemandirian bangsa, dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Pola pikir masyarakat Indonesia yang masih mementingkan gengsi, sikap manja, budaya yang konsumtif serta pandangan yang mengatakan bahwa software proprietary pasti lebih baik, membuat perjuangan mereka sedikit tersendat. Ditambah dengan kurikulum di sekolah dan kampus yang masih bergantung pada software proprietary malah semakin memperburuk keadaan.


Beberapa tahun yang lalu penulis sempat mendengar kabar, bahwa para anggota legislative akan dibelikan sebuah notebook seharga kira-kira 20 juta, plus OS dan software pendukung seharga sekitar dari 5 juta tiap orang (25 juta per orang mungkin pakai mesin Apple dan OS MacOS). Entah memang segitulah harga notebook tersebut atau ada maksud lain dari penganggaran tersebut penulis tidak tahu. Namun yang pasti, notebook semahal itu tentu menggunakan spesifikasi hardware yang canggih lagi mahal, didukung dengan software proprietary yang tidak kalah mahalnya. Inilah pola pikir bangsa Indonesia saat ini yang masih menganggap bahwa yang berbayar pasti lebih baik. Jika dipikir lebih mendalam, tentu hal ini tidak tepat sasaran, karena kebutuhan seorang anggota legislative hanya untuk mengetik, chatting, atau browsing. Notebook seharga 4 juta, tentu sudah mencukupi.

Selain hal tersebut, kabarnya pemerintah juga akan mengadakan hubungan kerjasama dengan Microsoft Indonesia mengenai masalah diskon pembelian produk dari Microsoft. Produk-produk tersebut nantinya akan dipakai pada instansi pemerintahan terutama yang berlokasi di daerah-daerah. Dengan jumlah instansi Indonesia yang sangat besar dan tersebar dimana-mana, tentu akan sangat besar pula jumlah produk yang nantinya bakal dibeli oleh pemerintah dari Microsoft. Jika nilainya diakumulasikan, tentu tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan negara.


Pada instansi pendidikan seperti kampus dan sekolah pun, juga masih memandang sebelah mata software Open Source. Ketergantungan instansi tersebut pada software proprietary masih sangat tinggi. Sebagai bukti penulis pernah melihat sekolah SMA yang memberikan sertifikat lulus Microsoft Word (maaf bukan maksud penulis menjelek-jelekan salah satu produk), tapi tidak pernah ada sertifikat lulus OpenOffice.org Writer, padahal untuk membeli satu set Microsoft Office tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan pihak sekolah. Parahnya lagi, ada beberapa pihak sekolah yang justru menggunakan software bajakan untuk dipergunakan dalam proses belajar mengajar, hal ini tentu mencoreng nama baik instansi pendidikan. Di lingkungan kampus, hal serupa juga terjadi, penulis menjumpai sebuah PTN yang mengadakan hubungan kerja sama dengan Microsoft yang lebih dikenal dengan Microsoft Campus Agreements. Tentu saja disana terdapat sejumlah uang yang harus dikeluarkan pihak kampus untuk membayar lisensi software-software tersebut. Ini dilakukan pihak kampus agar para mahasiswanya tidak menggunakan software bajakan, menyusul aturan pemerintah yang mensahkan UU ITE dan HaKI. Padahal, hal ini justru akan memanjakan para mahasiswanya untuk semakin tergantung pada software proprietary.


Dalam masyarakat sendiri, keberadaan Open Source hanya menjangkau sebagian orang. Sedangkan yang lain masih memilih bertahan untuk menggunakan software proprietary daripada Open Source (lihat saja di warnet-warnet, OS apa yang dipakai ?). Mereka beralasan tidak biasa dalam menggunakan Open Source dan tidak siap jika harus berpindah secara serentak dari software proprietary ke Open Source. Masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah keatas, mungkin tidak masalah jika harus membeli lisensinya, tapi bagi mereka dengan tingkat ekonomi lemah, tentu tidak sanggup untuk membeli, sehingga jalan pintas yang ditempuh adalah dengan melakukan pembajakan software.


Melihat hal yang saling bertolak belakang ini, tentu sangat ironis. Di satu sisi, sebagian kelompok berusaha memajukan FOSS di Indonesia, sedangkan di sisi lain banyak pihak tertentu yang masih bergantung pada Software proprietary. Jika ditelusuri lebih mendalam, inti permasalahanya adalah ketidakmauan kita untuk belajar menggunakan Open Source, padahal - seperti yang dikatakan penulis sebelumnya- melihat perkembangan open source saat ini, tidak ada alasan untuk tidak mencoba dan mempelajari Open Source. Kebanyakan dari kita terlalu manja, sehingga terus-menerus bergantung pada software proprietary. Pandangan lama mengenai Open Source agaknya sudah mengakar kuat.


Lalu bagaimana solusinya ? ini adalah pertanyaan tersulit yang untuk menjawabnya harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Penulis tidak dapat memberikan solusi apapun dari permasalahan diatas, semuanya berpulang pada individu masing-masing. penulis hanya mengajak dan mengemukakan pendapat semata.


Mari kira berfikir mendalam, dan lebih mendalam lagi. Bayangkan jika anggota legislative Indonesia tersebut jadi untuk membeli notebook yang dianggarkan tersebut. Dengan jumlah anggota legislative sebanyak 200 orang misalnya, jika dihitung secara kasar, artinya Negara mengeluarkan 200*25 juta = 5 Milyar. Bandingkan jika para anggota legislatif tersebut membeli computer sesuai kebutuhan seharga 4 juta untuk hardware dan memakai software Open Source (FOSS) yang artinya gratis, berarti Negara mengeluarkan 4 juta * 200 = 800 juta, atau ada sekitar 4,2 Milyar yang terselamatkan. Itu salah satu contoh pada kasus pembelian notebook para anggota legistalif. sekarang bayangkan jika kita tidak lagi bergantung pada Software proprietary, jika kampus tidak lagi mengadakan MCA dengan Microsoft, jika institusi pendidikan tidak lagi menggunakan software bajakan , jika warnet-warnet tidak lagi menggunakan OS bajakan, maka akan sangat besar keuntungan yang didapat oleh Indonesia, tidak hanya dari sisi keuangan negara dan masyarakat, tapi pemerintah juga tidak perlu bersusah payah melakukan razia-razia karena pelanggaran HaKI dan UU ITE.


Lebih dari itu, jika setiap individu bisa mengikuti harapan para pendiri Open Source (yang mana memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siapapun secara gratis untuk mengembangkan software yang dibuat) maka mungkin tidak ada lagi pembajakan, tidak ada lagi para virus maker (karena semua orang sibuk untuk berlomba-lomba turut serta mengembangkan system tersebut), kreativitas setiap orang terpacu untuk turut serta mengembangkan software sehingga software akan semakin bagus karena benar-benar dikembangkan oleh semua orang di dunia, Hacker tidak lagi menggunakan kemampuanya untuk melakukan hal negative karena kemampuan lebih mereka tersalurkan untuk hal yang positif, sehingga pada giliranya mereka yang memiliki kemampuan lebih di bidang IT dan telah berjasa dalam mengembangkan sebuah software, akan mendapatkan penghargaan yang layak dari para pengguna software tersebut, sehingga apa yang ditakutkan mereka yang pro pada Software Propietary (yaitu takut pembuat software tidak mendapat imbalan dan kehabisan dana untuk pengembangan software ) akan menjadi tidak beralasan.


Harapan penulis, di masa mendatang pemerintah lebih serius lagi dalam menangani pertumbuhan Open Source di Indonesia, baik dengan mengadakan seminar dan workshop secara gratis atau dengan membantu pihak-pihak swasta seperti komunitas dan forum-forum open source, yang mana mereka dengan rela hati tanpa dibayar, memberikan seminar dan workshop pada masyarakat umum untuk menggunakan Open Source. Lebih-lebih bisa melakukan migrasi secara serentak dari software proprietary ke software open source pada berbagai elemen negara seperti instansi pemerintahan dan pendidikan. Lebih baik lagi jika kurikulum mata pelajaran IT di sekolah-sekolah, diubah dari berbasis software proprietary seperti saat ini, menjadi berbasis software OpenSource. Sehingga mendidik siswa untuk berkreasi dengan OpenSource (karena Open Source menuntut kita untuk semakin kreatif dalam mengembangkan sebuah source code) dan menghindari bahaya laten pembajakan (yang dapat membentuk pola pikir siswa untuk menggunakan software bajakan sehingga merugikan martabat bangsa).

Sebagai penutup, segala yang ditulis di sini hanyalah pendapat penulis sendiri, pembaca boleh setuju dan boleh tidak. Penulis hanya mengajak agar pembaca sadar dan membuka pikiran tantang Open Source, sehingga cara pandang lama terhadap Open Source bisa berubah. Namun semua itu berpulang pada individu masing-masing. Tulisan ini dibuat untuk menyukseskan Lomba Blog Open Source P2I-LIPI dan Seminar Open Source P2I-LIPI 2009. Bukan untuk merugikan satu pihak dan memberi keuntungan pihak lain. Let’s Go Open Source, Indonesia !!!

Camera Open Source

Posted by Bl4ckB0y On 22.10 0 comments


kalau software open source, mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga, tapi kalau hardware open source. Mungkin asing, dan memang benar-benar barang asing. Tapi hal inilah yang terjadi. Adalah Andrew Adams dan Marc Levoy, mahasiswa dan Profesor di jurusan ilmu komputer di Stanford menciptakan kamera pertama yang dapat diprogram sehingga memungkinkan sebuah kamera tidak dibatasi lagi oleh software-software bawaan dari vendor kamera tertentu.


Camera tersebut diberi nama frankencamera, dibuat dengan sistem opoerasi linux. Karena sifatnya yang open source, kamera ini bisa diisi sendiri algoritma pemrosesan gambarnya oleh para programmer. Bayangkan jika terdapat ratusan ribu programmer di dunia ini, dan semuanya bekerja secara bersama-sama untuk mengoptimalkan algoritma pemrosesan gambar di kamera tersebut, mungin camera Canon maupun Nikon bisa dikalahkan oleh kamera ini.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk membangun kamera berplatform open source sehingga setiap individu di dunia ini bisa berpartisipasi dalam pengembangan kamera, yang tentunya pengembangan di sisi software (algoritma pemrosesan gambar). Sehingga lama-kalamaan akan tercipta sebuah komunitas, dimana user tidak lagi dibatasi oleh software bawaan vendor.
Kamera open source ini sendiri terdiri dari modul kamera ponsel Nokia N95, papan rangkaian elektronik (circuit board), sepasang lensa dari Canon. Dijuluki Frankencamera, karena desainnya yang masih terlihat buruk, karena masih menggunakan bodi kamera yang sudah tidak terpakai.
Secara virtual, seluruh fitur dari kamera, baik fokus, bukaan, kecepatan lensa, lampu kilat, semuanya dikendalikan oleh software yang bisa diprogram oleh pemilik kamera. Tak hanya itu, platform open source juga memungkinkan pengguna kamera dSLR ini melakukan pilihan kustomisasi yang lengkap.
Misalnya saja, mereka bisa melakukan penyetelan teknik high dynamic range (HDR) atau teknik yang mengkombinasikan gambar suatu obyek dari kondisi cahaya yang paling terang, hingga ke yang paling gelap. Di saat yang sama, mereka juga membuat agar kamera video bisa mengabadikan rekaman video beresolusi tinggi.
Dengan sebuah algoritma tertentu, kamera yang hanya memiliki kemampuan. merekam video berkecapatan 30 frame per detik (fps), akan dikombinasikan dengan hasil jepretan gambar kamera still secara periodik, ke dalam frame rekaman video tersebut.
Seperti layaknya sebuah komputer, kamera ini juga dapat terkoneksi dengan internet. Andrew bercita-cita, nantinya program-program yang khusus dibuat untuk kamera ini bisa diakses dan digunakan oleh banyak orang, seperti orang-orang mengakses aplikasi-aplikasi iPhone di App Store.
Dalam tempo setahun kedua peneliti berharap mereka bisa memperkenalkan platform ini dengan biaya minimum kepada semua orang, dengan harga yang terjangkau. Levoy mengharapkan adanya penyandang dana yang memproduksi dalam jumlah besar, dengan harga kurang dari US$1000 atau sekitar Rp 10 juta. Tapi kalau untuk budget Rp. 10 juta bagi orang indonesia kamera ini masih terlalu mahal. Sehingga untuk saat ini lebih baik pakai kamera buatan vendor yang sudah ada saja, dan kita tunggu versi finalnya nanti yang mungkin lebih bersahabat untuk kantong orang indonesia.

Belajar Xampp

Posted by Bl4ckB0y On 19.58 0 comments

Xampp
in Linux (Lampp)





Dalam pembuatan Aplikasi Web
membutuhkan web server dengan konfigurasi yang kadang-kadang
membingungkan bagi pemula. Untuk membantu para pemula maka dibutuhkan
sebuah tool yang sederhana namun powerfull dalam membuat sebuah web
server lengkap beserta database mySQL, dan PHP-nya. salah satu tool
tersebut adalah Xammp, ada dua Installer pada Xampp, Windows dan
Linux. tutorial kali ini akan membahas cara konfigurasi Xammp baik
pada sistem operasi berbasiskan Linux





Xampp adalah sebuah produk server
Apache, FTP dan sekaligus MySQL open source yang


bebas dipakai oleh siapapun secara
gratis dan dikembangkan oleh siapapun dibawah


lisensi GPL. dengan demikian Xampp
adalah Free Open Source Software.





tutorial menggunakan Linux Debian Lenny
dan xammp versi 1.7, namun seharusnya dapat di terapkan pada semua
versi linux dan xammp tanpa masalah :


1. pertama download source codenya .
source codenya akan berupa file archive


berekstensi tar.gz atau .bz2.


2. setelah file di download, anggaplah
file terletak pada direktori home/user/ pertama copikan file tersebut
ke direktori /opt untuk melakukanya anda perlu menggunakan hak root
untuk itu buka terminal (menu-terminal atau menu-konsole).





#sudo bash


# <masukan password anda>


#cp /home/user/xammp-linux-1.7.tar.gz
/opt/xammp-linux-1.7.tar.gz





masuk ke direktori /opt dan extrack
file xammp-linux-1.7.tar.gz yang baru di download


#cd /opt/


# tar xzvf xammp-linux-1.7.tar.gz





tunggu beberapa saat sampai proses
selesai, saat sudah selesai masuk ke direktori lammp


#cd lammp





dan jalankan lammp dan lihat prosesnya


#./lammp start


Starting XAMPP for Linux 1.7...


XAMPP: Starting Apache with SSL (and
PHP5)...


XAMPP: Starting MySQL...


XAMPP: Starting ProFTPD...


XAMPP for Linux started.





jika anda mendapati yang sama persis
seperti diatas maka anda telah berhasil, menghidupkan server apache,
mysql dan PHP. namun jika anda mendapati yang seperti ini :





Starting XAMPP for Linux 1.7...


XAMPP: Another web server daemon is
already running. ---> Apache????


XAMPP: Starting MySQL...


XAMPP: Starting ProFTPD...


XAMPP for Linux started.





pesan XAMPP: Another web server daemon
is already running menandakan ada server apache lain yang mungkin
sedang running di dalam komputer anda. untuk itu anda harus
mematikanya dahulu. ini bisa saja terjadi baik pada apache2, MySQL
maupun ProFTPD-nya. untuk mematikanya ketikan berikut ini :


#ps -A | grep apache && ps -A |
grep mysql && ps -A | grep ProFTPD


8142 ? 00:00:00 apache2


8145 ? 00:00:00 apache2


8146 ? 00:00:00 apache2


8147 ? 00:00:00 apache2


8148 ? 00:00:00 apache2


8149 ? 00:00:00 apache2





itu adalah hasil dikomputer saya dan
bisa berbeda di komputer anda :


anda harus mematikan semua proses
daemon tersebut :


# kill 8142 ---> pilih yang paling
atas,karena biasanya adalah induk proses





lakukan cek sekali lagi dengan
mengetikan


#ps -A | grep apache && ps -A |
grep mysql && ps -A | grep ProFTPD


jika, masih ada maka lakukan kill lagi
hingga semua yang ada mati.








jika sudah kita matikan lagi lammpnya


#./lammp stop


Stopping XAMPP for Linux 1.7...


XAMPP: XAMPP-Apache is not running.
---> karena tadi tidak running


XAMPP: Stopping MySQL...


XAMPP: Stopping ProFTPD...


XAMPP stopped.





dan jalankan lagi lammpnya


#./lammp start


Starting XAMPP for Linux 1.7...


XAMPP: Starting Apache with SSL (and
PHP5)...


XAMPP: Starting MySQL...


XAMPP: Starting ProFTPD...


XAMPP for Linux started.





jika sudah berhasil bukalah browser
anda (opera atau firefox) dan tuliskan


pada address bar





"http://localhost/" atau
"http://127.0.0.1/" (tanpa tanda petik dua) lalu tekan
enter





hasilnya akan seperti gambar1,

jika
masih gagal berarti setting browser anda yang mungkin perlu
dikonfigurasi. untuk opera pada menubar pilih tools-> preferrence
pada dialog box yang muncul pilih tab advance, kemudian pindahkan ke
sub bagian pilih network dan pilih proxy Servers, akan muncul lagi
sebuah dialog box. hilangkan centang pada opsi "Use proxy for
local servers" bila perlu centagi pula "do not use proxy on
the addresses below"


dan tambahkan "localhost,
127.0.0.1" (lihat gambar2)




sedangkan firefox pilih
edit->preferrence dan pada tab network pilih settings dan pilih
opsi "no proxy". dan coba lagi.





<Buat konfigurasi untuk database>





====Utak-Atik Databasase Lammp ===


setelah berhasil masuk dalam web server
Xamp atau Lammp,


untuk melihat demo, setting dan help
pada Xampp masukan


http://localhost/xampp/


akan anda temui tampilan seperti
gambar1


perhatikan pada bagian navigasi,
terdapat 3 bagian utama, XAMMP yang berisi


help dan dokumentasi dari Xampp (untuk
membukanya dibuthkan koneksi internet)


Demos yang merupakan demonstrasi dari
Xammp dan Tools yang menyimpan konfigurasi dari Xammp.


pada bagian demo anda dapat mencoba
sendiri demonstrasi Xammp, yang menjadi fokus adalah pada bagian
phpMyAdmin, phpSQLiteadmin, weblizer dibawah menu Tools





1. weblizer berguna untuk menganalisa
pengunjung web anda, mulai dari berapa orang yang masuk, hit rate web
anda dan berapa pengguna yang


aktif dalam web anda


2. phpSQLiteAdmin berguna untuk
menambahkan user atau group yang menjadi administrator bagi database
anda. disini anda dapat membuat tabel baru mengenai hak akses.
gambar4







3. phpMyAdmin, ini merupakan bagian
terpenting dari Xampp, disini anda bisa menambah, menghapus tabel
atau field mengatur konfigurasi dari tiap database dan field dan
lain-lain, (gambar5), disini anda dapat melakukan konfigurasi
database, memnambah database, melakukan query database, mengubah
struktur database, dll








phpMyAdmin


1. membuat database baru : setelah
berada pada phpMyAdmin, pilih pada tab Database. terdapat beberapa
Database bawaan Xampp sebagai contoh. pada bagian bawah, akan
terlihat sebuah input field yang untuk membuat database, masukan nama
pada kotak tersebut dan pilih collation pada


kotak disampingnya. klik button create.


2. anda akan dibawa pada struktur
database dari database yang baru anda buat


tadi.karena masih kosong, buatlah
sebuah table baru. masukan namanya dan masukan pula jumlah field atau
kolom dari database anda (jika suatu saat anda berniat mengganti
jumlah kolom, dapat dilakukan dikemudian hari). klik go


3. selanjutnya anda akan dibawa pada
struktur tabel yang baru anda buat. masukan nama kolom pada field,
pilih tipe datanya pada type, kemudian tentukan panjang dari data
yang baru anda masukan typenya pada Lenght/Values, yang perlu
diperhatikan jika type data yang anda pilih adalah set atau enum
(enumerasi) masukan panjangnya adalah char 'a','b','c' dan
seterusnya. keterangan dapat dilihat pada bagian bawah. pada bagian
default anda dapat menentukan default nilainya jika suatu saat kolom
ini kosong, untuk sementara biarkan pada None saja. pada bagian
Collation pilih armscii8_bin, pada opsi NULL, jika anda mengizinkan
data diberi isi kosong, maka centagi pada kolom yang anda izinkan
untuk kosong.


4. dibagian index pilih salah satu dari
kolom sebagai Primarykeynya, yang perlu diperhatikan Primary Key
tidak boleh NULL sehingga jika kolom primary anda set NULL akan
terjadi eror saat penyimpanan. sedangkan yang lainya biarkan apa
adanya. dibagian Comment adalah opsional anda boleh isi atau tidak,
sedangkan MIME type pilih text/plain untuk semua kolom. gambar6





5. tekan tombol save dibagian kanan
bawah. jika berhasil anda akan dibawa ke bagian struktural tabel,
disana juga akan ditunjukan kode SQL-nya saat pembuatan tabel
tersebut, selain itu ditampilkan pula informasi tantang tabel anda.
disini juga terdapat opsi untuk menambah atau membuag kolom baru pada
tabel, baik melalui Wizard seperti yang kita lakukan tadi, atau
melalui link EDIT yang akan membebaskan anda untuk membuat dengan
tabel memakai


bahasa SQL. gambar7








mengisi data pada tabel :


1. setelah membuat sebuah database
dengan sebuah tabel dilamnya anda dapat mengisikan data, pada tabel.
perlu diketahui ada 2 cara untuk memasukan data, melalui PHP (lihat
pada bagian Demos, CD Collection, masukan tabel data sembarang dan
lihatlah menggunakan phpMyAdmin, data yang dimasukan dengan web akan
sama dengan data yang ada di phpMyAdmin ).


2. untuk menambah data tabel dengan
PHP, anda harus membuat html dan php sendiri, untuk hal ini tidak
akan di bahas disini. sedangkan untuk menambah data pada tabel dari
phpMyAdmin, masuklah ke bagian Database.


3. cari database yang baru kita buat
tadi, dan anda akan dibawa masuk dalam struktur database, anda akan
disajikan info mengenai tabel apa saja yang ada


dalam database tersebut, klik icon
insert pada kolom action (gambar8).



4. masukan data pada bagian value,
sedangkan pada bagian Function biarkan kosong. dibawahnya terdapat
input yang sama pada bagian atas namun dengan tambahan opsi ignore
diatasnya. jika anda ingin memasukan data 2 sekaligus hilangkan
centangnya dan masukan valuenya seperti sebelumnya. jika anda ingin
memasukan data dalam jumlah besar sekaligus, perhatikan sebuah combo
box dibaian bawah, yang bertuliskan "Restart insertion With".
pilih sesukan anda jumlah masukan dalam satu sesi. tapi jangan lupa
hilangkan centang ignore pada tiap input.


5. klik tombol go pada tiap input,
hanya akan menambahkan 1 record saja, khusus untuk menambahkan semua
record klik tombol go pada bagian yang paling bawah di dalam opsi.
perlu diperhatikan, jika setelah ini anda ingin menambah lagi pada
bagain combobox "and then" pastikan akan tetapi jika anda
ingin menambah lagi setelah ini, agar hemat waktu pilih opsi "Insert
another new row " terpilih, selanjutnya klik Go.


6. data akan dimasukan dan anda akan
diberi informasi tentang data sukses tidaknya pemasukan data
tersebut. jika sebelumnya anda memilih opsi pada combobox "and
then" adalah "Insert another new row" maka anda akan
dibawa pada tab insert lagi. jika tidak anda akan dibawa pada
struktur tabel , dapat dilihat data anda telah masuk disana jika anda
pilih tab browse


<hapus, tambah, isi dll>





<membuat web sendiri>


untuk membuat web sendiri, silakan
tambahkah web anda di bagian htdocs/web_anda


untuk lebih mudahnya ikuti langkah
berikut ini.


1. buat sebuah folder dalam folder
htdocs (/opt/lammp/htdocs). misalnya folder myweb, sehingga path
folder menjadi htdocs/myweb


2. buat sebuah file index.php didalam
folder myweb


3. edit file index.php, dan tulis kode
berikut


-------------------------------------


<html>


<title>myWeb</title>


<body>


<strong>Ini adalah web ku
lho...<strong></br>


<big><big>aku sedang
belajar web...</big></big></br>


</body>


</html>


-------------------------------------


4. jalankan apache anda,(lihat tutorial
sebelumnya)


5. didalam browser masukan
http://localhost/myweb atau http://127.0.0.1/myweb


jika yang muncul adalah tulisan


--------------------------------------


ini adalah web ku lho...


aku sedang belajar web...


--------------------------------------


berarti anda sudah berhasil. lihat
gambar9









<melakukan uninstall>


untuk melakukan uninstall maka hal
pertama yang harus anda lakukan adalah mematikan service terlebih
dahulu.


ingat untuk melakukan hal ini anda
harus menjadi seorang super user atau root.


1.lewat konsol ketik


$ /opt/lammp/lampp stop


Stopping XAMPP for Linux 1.7...


XAMPP: Stopping Apache...


XAMPP: Stopping MySQL...


XAMPP: Stopping ProFTPD...


XAMPP stopped.


2. lalu hapus semua folder dan file
yang ada dalam direktori lammp


$ rm -R /opt/lammp


tunggu sampai proses selesai.


3. XAMPP telah teruninstall

your Ads Here

Your Ad Here FellowEquality.com